Jalin Rabtah Kembali ke Tokoh dan Ketua Yayasan Al-Muhajirin
(2/02) Palangka Raya - Jalin rabtah ke Tokoh dan Pemilik Yayasan Al-Muhajirin, Bp.Zaenudin.
Kami bersama Amirda jalin kembali rabtah dan tabligh ke pemilik yayasan Al-Mujahirin yang berlokasi di JL. Mahir-mahar, Gg. Asri, Km.8, Kel.Bukit Tunggal, Kec.Jekan Raya, Kota Palangkaraya. Beliau adalah tokoh yang rerkenal dikalangan masyarakat setempat sebagai pejuang hak-hak orang-orang perantau.
Ungkapnya bahwa beliau bersama teman-teman sepejuangannya membantu hak-hak jenazah yang harus dikifayahkan secara sukarela. Karena menurut beliau bahwa dahulu ketika ada pendatang lalu ia meninggal, sedangkan si jenazah tidak bukan anggota suatu DKM terdekat maka mereka tidak akan mengurusi jenazahnya.
Ajaran yang beliau sampaikan kepada murid-muridnya adalah berkonsep sesuai ajaran Al-Quran yaitu saling menolong dan jangan melukai orang lain. Nampaknya ajaran atau konsep ini di dalam Jemaat Ahmadiyah sudah puluhan tahun menerapkan ajaran ini sebelumnya yaitu Love For All Hatred For None (Cinta Untuk Semua, Kebencian Tidak Untuk Siapapun).
Islam menekankan bahwa, terlepas dari ras, agama, jenis kelamin, seksualitas, atau perbedaan lain yang ada pada umat manusia, prioritasnya adalah cinta, harmoni, dan kerja sama. Sesungguhnya, ini adalah prinsip dasar semua agama.
Moto: "Cinta untuk Semua, Kebencian untuk Tidak Ada" ini pertama kali diucapkan oleh Yang Mulia Mirza Nasir Ahmad r.a, Khalifah ke-tiga sedunia dari Jamaah Muslim Ahmadiyah, dalam pidatonya tahun 1980 saat kunjungannya ke Spanyol untuk meletakkan batu pertama pembangunan masjid pertama di Spanyol dalam 700 tahun terakhir.
Perlu dipahami bahwa pada saat moto ini pertama kali dikumandangkan, Khalifah ke-tiga telah dengan sabar dan tabah menanggung berbagai kesulitan yang sangat berat, terutama karena seluruh komunitasnya ditetapkan sebagai non-Muslim oleh Mahkamah Agung Pakistan. Puluhan tahun penganiayaan terjadi, yang masih terjadi hingga saat ini. Meskipun demikian, Yang Mulia Mirza Nasir Ahmad menciptakan dan menganjurkan moto yang paling indah, damai, dan penuh kasih.
Komentar